Di setiap diri manusia tersertakan pasti “Buku Diri” berisikan bacaan-bacaan diri. Huruf demi huruf, kata demi kata, kalimat demi kalimat, paragraf demi paragraf, dan halaman demi halamannya tersusun rapi. Di Buku Diri termuatkan kisah-kisah detail sejarah diri, bercerita bukti- bukti, dan berbicara catatan-catatan asli diri. Tiada terlewatkan meski sekecil apapun perbuatan diri, seluruhnya dikupas secara terperinci.
Buku Diri bukanlah fiksi, bukan pula ilusi sarat imaginasi. Membacanya akan sangat berarti dan karenanya aku memulai. Kulihat judulnya "Buku Diri", kubuka lembarannya, di lembaran yang pertama kali kubaca dan kutemui nformasi sejarah intinya diri dari perjalanan awalnya yang azali, lantas kuteliti, diterangkannya begini :
Inti Diri
Diawali-Nya asalku. diasali-Nya awalku, dimulai-Nya sejarahku,
dihembuskan-Nya keintianku, diciptakan-Nya keberadaanku,
dikeluarkan-Nya aku, dikumpulkan-Nya aku, didialogi-Nya aku,
dikuatkan-Nya kesadaranku, ditunjukan-Nya sumber asal awalku
Kumulai keazalian-ku di kelangitan tertinggi, di amar penciptaan johar awal cahaya terpuji, kepadaku, atasnama titah perintah suci Ilahi, sujud-lah malaikat, persujudan khas tersendiri
Aku ditiupkan dari ruh-Ku, aku ditanyai dimintai jawaban, bukankah Aku Tuhan kalian? Aku jawab, ya kusaksikan, aku hamba yang diingatkan, jangan sampai aku lupakan, mengelak di hari kemudian, Tuhan, aku lupa persaksian
Aku mempercayai keberadaan dan kebenaran Buku Diri seperti aku mempercayai keberadaan diriku ini. Bagi Kamu yang sama-sama mempercayainya seperti aku, ada baiknya kita lanjutkan pembicaraan ini dari hari ke hari. Bagi kamu yang tidak mempercayainya, terimakasih sudah membaca tulisanku sampai di paragraf ini. Tapi kamu pun mempunyai hak meneruskan dan mengikuti, barangkali ini jadi jalan kita berteman dan berdiskusi.
Buku Diri menyertai dalam kesendirian dan kebersamaan, dalam kesepian dan keramaian. dalam sukacita dan kesedihan, dalam satu perkara dan bermacam urusan, serta dalam suatu hal dan berbagai keadaan. Buku Diri adalah buku utama pribadi dan bagi harmoni kesesamaan, dialah buku di obrolan-obrolan keseharian dan buku pegangan di sepanjang zaman. Di Buku Diri tiada sekecil apapun urusan melainkan semuanya terekam dan tercatatkan.
Ya, diriku dan dirimu yang sekarang ini memang berawal dari suatu inti yang hakiki dan azali. Inti diri "dittiupkan dari ruh-KU",yang ditanya "bukankah AKU Tuhanmu?", dan jawabnya "betul. kami menyaksikan".Kepada inti diri itulah malaikat diperintahkan bersujud, dan mereka pun bersujud.
Berakar kepada historinya yang azali, maka pohon diri kita yang sekarang selalu dan selamanya terhubung kuat kepada inti asasinya itu, baik dahulu, sekarang, dan di kehidupan yang akan datang. Inti diri yang suci memberikan ketenangan ketika kita berbuat kebaikan, dan melakukan komplain di saat kita berbuat kesalahan dan kelalaian. Keberpihakan kepada Inti diri membawa kita pada kebahagiaan. Sebaliknya perlawanan kepada inti diri membuat kita terjatuh ke dalam penderitaan.
Bersambung ……
Catatan :
Mohon permakluman ... !!!
Artikel "Buku Tentang Diri" ini merupakan edisi revisi artikel berjudul "Aku Siapa Aku" yang penulis posting sebelumnya. Revisi ini ditempuh atas pertimbangan-pertimbangan penulis meliputi :
a. Pembaharuan metodologi penyajian, visi, dan sistematika artikel
b. Dipandang ada beberapa typo penulisan (redaksional) dan substansial
c. Penambahan-penambahan dan penyesuaian lain yang diperlukan
Berkenaan itu, artikel-artikel lain yang sudah penulis posting pun akan ditempuh revisi yang sama dan edisi revisinya akan penulis repost-kan. Mohon maklum dan terimakasih..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar