Peristiwa ini terjadi di masa lalu, mungkin kejadiannya berlangsung sebelum masa purbakala, bahkan mungkin sebelum manusia diciptakan. Certanya begini :
|
& |
: |
Dan …
ingatlah … ketika … ! |
||||||
|
K |
: |
Ingat, Apa yang diingat? Ooh .. mengingat "ketika"…? |
||||||
|
& |
: |
Tuhan berfirman: “Aku akan jadikan ‘khalifah’ di bumi”, |
||||||
|
K |
: |
Apa itu
khalifah? Buminya sudah ada, bumi yang mana? |
||||||
|
& |
: |
Mereka bertanya, “Apakah Engkau akan menjadikan orang yang
merusak dan menumpahkan darah (sebagai khalifah) di bumi? Sedangkan kami
selalu bertasbih, memuji, dan mensucikan-Mu?” Tuhan menjawab : "Aku lebih tahu daripada kalian". |
||||||
|
K |
: |
Siapa “Mereka”, kok merasa khawatir dengan apa yang akan terjadi, atau maksudnya mereka komplain? Mereka mengklaim diri selalu bertasbih memuji dan mensucikan Tuhan, apakah
mereka mau menonjolkan jasa, ataukah mereka ngiri kepada orang yang akan dijadikan
khalifah? Oh ya, apa udah ada orang waktu itu? |
||||||
|
& |
: |
Tuhan mengajarkan seluruh nama-nama pada Adam. Lalu Tuhan menantang “mereka” untuk memberitakan nama-nama yang
diajarkan pada Adam |
||||||
|
K |
: |
Apakah Adam sudah berada di bumi waktu itu? Bukankah wacana khalifah itu baru rencana? Lho, merencanakan itu perlu berfikir. Oh tidak, Tuhan Yang Maha Kuasa tidak mungkin berfikir. Apakah “mereka” menyanggupi tantangan itu? |
||||||
|
& |
: |
“Mereka” bilang “Maha Suci Engkau, kami tak tahu selain yang telah Engkau ajarkan pada kami.
Sesungguhnya Engkau Maha Mengetahui Maha Bijaksana”. |
||||||
|
K |
: |
Ooh “mereka” gak tahu. Tadi katanya mereka komplain soal orang yang akan dijadikan khalifah. |
||||||
|
& |
: |
Tuhan berfirman "hai Adam, beritahukan nama-nama itu
kepada mereka”. Setelah Adam memberitahu “mereka”,
Tuhan berkata : “Bukankah telah Aku bilang bahwa Aku mengetahui
kegaiban langit dan bumi, dan Aku mengetahui apa yang kalian buka dan sembunyikan?” |
||||||
|
K |
: |
Ooooh …!!!??? |
||||||
|
& |
: |
Dan …
ingatlah … ketika !! |
||||||
|
K |
: |
Yang
tadi aja belum ingat, sekarang harus ingat apa lagi? |
||||||
|
& |
: |
Dan ingatlah ketika Kami
menyurh malaikat “Sujudlah kalian pada Adam”. Malaikat pun bersujud, kecuali iblis yang tidak mau bersujud disebabkan enggan, sombong dan ingkar. |
||||||
|
K |
: |
Tadi yang disuruh kan malaikat, iblis mah gak disebutkan .. |
||||||
|
& |
: |
Dan Kami berkata “Hai Adam tinggallah kamu bersama isterimu di surga.
Makanlah apa pun dan dari manapun kalian mau. Tapi jangan kalian
dekati ‘syajaroh”. Jika kalian melanggarnya, kalian termasuk orang-orang
yang menganiaya diri” |
||||||
|
K |
: |
Di surga ada larangan juga ya, surga type mana yach? |
||||||
|
& |
: |
Syetan memanipulasi logika buat merayu Adam Hawa. |
||||||
|
K |
: |
Hmm ... mulai dech konspirasi syetan Kok bukan iblis yang menipu Adam Hawa ? |
||||||
|
& |
: |
Tertipulah Adam Hawa dan mereka keluar (dari surga) Tuhan berkata : “Turunlah kalian! Sebagian kalian menjadi musuh bagi yang lain. Bagi
kalian disediakan tempat kediaman di
bumi, dan kesenangan sementara hingga waktu kontrak yang ditentukan”. |
||||||
|
K |
: |
G…sebentar … mau nanya beberapa poin lagi nich ... 1. Dari perintah "turunlah kalian!", berarti surga itu berada di atas yach, di atasnya dimana? 2. Apakah di surga
itu Adam Hawa sudah memiliki rasa
penasaran dan selera (nafsu)? 3. Waktu
Adam Hawa “terusir” untuk turun ke bumi, apakah Adam Hawa sudah bertubuh raga kebumian? 4. Saat Tuhan menyatakan bahwa “Sebagian kalian menjadi musuh bagi yang lain”, apakah waktu itu sudah banyak orang? 5. Aku disuruh ingat atau mengingat. Apakah aku mengalami peristiwa itu, sehinggan aku harus mengingat/
|

Tidak ada komentar:
Posting Komentar