Awal Kesadaran Aku
Aku ditiupkan
dari ruh-KU
Aku yang
ditanya masa itu
Bukankah AKU
Tuhanmu?
Aku jawab ya
bersaksi aku
Aku hamba yang diingatkan
Jangan sampai
aku lupakan
Mengelak di
hari kemudian
Tuhan..! aku lupa
persaksian
Aku yang dahulu
kala telah hadir sebelum hadirnya aku yang sekarang. Di awal kesadaran yang
sangat permulaan itu aku menyaksikan Tuhan. Kepadaku Tuhan mengambil konfirmasiku
bahwa Dia adalah Tuhanku. Di kesaksianku secara sadar aku mengikrarkan posisi
kehambaanku di hadapan Tuhanku.
Apakah peristiwa
persaksianku itu terjadi di “langit” atau sebelum aku dikandung ibu, atau
ketika aku sudah hadir di alam rahim ibundaku? Aku kira pertanyaan seperti itu
terlalu teknis sebab peristiwa persaksianku itu bersifat esensial dan mungkin berlangsung
pada dimensi tak terikat ruang dan waktu.
Aku berfikir bahwa aku akan kembali ke asal yang darinya aku berangkat . Aku akan berakhir menuju “tempat”
aku berawal. Jika aku berawal dari rahim ibunda maka aku akan pulang kembali ke rahim ibunda. Tapi tak seperti itu fikiranku. Menurutku rahim ibundaku hanyalah sebagai media kehadiranku ke sini. Aku berpandangan bahwa sejatinya
awalku bukan dari rahim ibunda, tapi dari kemaha-awalan yang lebih tinggi dan aku akan kembali kepadanya.
Pada hakikatnya “aku”
terbebas dari ruang dan waktu. Seharusnya memang aku seperti itu, tidak terikat
ruang dan waktu. Terjadinya permasalahan-permasalahan pada kedirianku lebih diakibatkan
keterjebakanku pada ruang dan waktu, sementara aku lupa ketidakterbatasanku.
وَإِذْ أَخَذَ رَبُّكَ مِنْ بَنِي آدَمَ
مِنْ ظُهُورِهِمْ ذُرِّيَّتَهُمْ وَأَشْهَدَهُمْ عَلَىٰ أَنْفُسِهِمْ أَلَسْتُ بِرَبِّكُمْ
ۖقَالُوا بَلَىٰ ۛ شَهِدْنَا ۛ أَنْ تَقُولُوا يَوْمَ الْقِيَامَةِ إِنَّا كُنَّا عَنْ
هَٰذَا غَافِلِينَ
Dan (ingatlah)
ketika Tuhanmu mengeluarkan dari sulbi anak cucu Adam keturunan mereka
dan Allah mengambil kesaksian terhadap diri mereka : “Bukankah Aku ini
Tuhanmu?” Mereka menjawab, “Betul (Engkau Tuhan kami), kami bersaksi.” (Skenario
demikian itu) agar di hari Kiamat kamu tidak mengatakan, “Sesungguhnya ketika
itu kami lengah terhadap hal ini.” Al-A’raf
: 172
Di episode persaksian ini
aku belum punya identitas individual yang spesifik selain disebut dzurriyyat
bani Adam. Kapan itu terjadi? Wallahu a'lam. Sah-sah saja jika Anda berpendapat bahwa peristiwa
pengambilan kesaksian Anda dengan Tuhan itu terjadi ketika Anda di alam arwah
atau ketika Anda sudah di alam rahim ibunda. Setiap kita bebas berpendapat dan memilih.
Berlanjut …………….
Tidak ada komentar:
Posting Komentar