Selasa, 13 Oktober 2020

Ingatan Bawah Sadar?

 Awal Kesadaran Aku

 

Aku ditiupkan dari ruh-KU

Aku yang ditanya masa itu

Bukankah AKU Tuhanmu?

Aku jawab ya bersaksi aku

 

Aku hamba yang diingatkan

Jangan sampai aku lupakan

Mengelak di hari kemudian

Tuhan..! aku lupa persaksian

 

Aku yang dahulu kala telah hadir sebelum hadirnya aku yang sekarang. Di awal kesadaran yang sangat permulaan itu aku menyaksikan Tuhan. Kepadaku Tuhan mengambil konfirmasiku bahwa Dia adalah Tuhanku. Di kesaksianku secara sadar aku mengikrarkan posisi kehambaanku di hadapan Tuhanku.

Apakah peristiwa persaksianku itu terjadi di “langit” atau sebelum aku dikandung ibu, atau ketika aku sudah hadir di alam rahim ibundaku? Aku kira pertanyaan seperti itu terlalu teknis sebab peristiwa persaksianku itu bersifat esensial dan mungkin berlangsung pada dimensi tak terikat ruang dan waktu.

Aku berfikir bahwa aku akan kembali ke asal yang darinya aku berangkat . Aku akan berakhir menuju “tempat” aku berawal. Jika aku berawal dari rahim ibunda maka aku akan pulang kembali ke rahim ibunda. Tapi tak seperti itu fikiranku. Menurutku rahim ibundaku hanyalah sebagai media kehadiranku ke sini. Aku berpandangan bahwa sejatinya awalku bukan dari rahim ibunda, tapi dari kemaha-awalan yang lebih tinggi dan aku akan kembali kepadanya.

Pada hakikatnya “aku” terbebas dari ruang dan waktu. Seharusnya memang aku seperti itu, tidak terikat ruang dan waktu. Terjadinya permasalahan-permasalahan pada kedirianku lebih diakibatkan keterjebakanku pada ruang dan waktu, sementara aku lupa ketidakterbatasanku.

وَإِذْ أَخَذَ رَبُّكَ مِنْ بَنِي آدَمَ مِنْ ظُهُورِهِمْ ذُرِّيَّتَهُمْ وَأَشْهَدَهُمْ عَلَىٰ أَنْفُسِهِمْ أَلَسْتُ بِرَبِّكُمْ ۖقَالُوا بَلَىٰ ۛ شَهِدْنَا ۛ أَنْ تَقُولُوا يَوْمَ الْقِيَامَةِ إِنَّا كُنَّا عَنْ هَٰذَا غَافِلِينَ

Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu mengeluarkan dari sulbi anak cucu Adam keturunan mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap diri mereka : “Bukankah Aku ini Tuhanmu?” Mereka menjawab, “Betul (Engkau Tuhan kami), kami bersaksi.” (Skenario demikian itu) agar di hari Kiamat kamu tidak mengatakan, “Sesungguhnya ketika itu kami lengah terhadap hal ini.”  Al-A’raf : 172

Di episode persaksian ini aku belum punya identitas individual yang spesifik selain disebut dzurriyyat bani Adam. Kapan itu terjadi? Wallahu a'lam. Sah-sah saja jika Anda berpendapat bahwa peristiwa pengambilan kesaksian Anda dengan Tuhan itu terjadi ketika Anda di alam arwah atau ketika Anda sudah di alam rahim ibunda. Setiap kita bebas berpendapat dan memilih.


 Berlanjut …………….

Tidak ada komentar:

Indonesia Harus Damai

Kunci Surga Yang Tertukar (?)

Sumber Gambar : Grid Kids-Grid.Id. Ketika mulut mengucapkan "tiada ilaah kecuali Allah", pada saat yang sama hati harus membuktika...

Gusdur