Telaah Lingkungan
Desa Tujuan Wisata
Bagian 2
Dampak
Terhadap Lingkungan Ekologis
Wilayah-wilayah
Desa di KBU yang notabene memiliki area-area kehutanan akan cukup terdampak
oleh adanya aktivitas-aktivitas kepariwisataan :
- Hiruk-pikuk dan
kebisingan di ruas-ruas jalan dalam Kawasan hutan ditambah stand-stand
perdagangan di area kehutanan sangat berpotensi mengganggu keseimbangan
ekosistem hewan-hewan liar yang hidup di dalam hutan.
-Berkeliarannya
hewan-hewan liar dari hutan yang memasuki area-area pertanian warga
masyarakat bisa jadi diakibatkan oleh kebisingan wisatawan, di samping akibat
kurang seimbangnya pakan penunjang ekosistem (siklus) makanan hewan liar hutan
Resiko Potensial Pelanggaran Regulasi
- Faktor dimand (pasar)
khususnya pasar usaha kuliner di desa-desa ini bisa dikatakan “menunggu faktor
suplai". Menjawab peluang itu maka sarana-sarana permanen café-resto-hotel
yang level midle-high class pun dibangun pada area-area lembah
dan bukit di lokasi-lokasi KBU ini, sedangkan perizinan IMB dan Izin Usaha
(bisa jadi) belum atau masih dalam proses pengurusan.
- Pada usaha-usaha sudah berjalan sementara izin resmi belum terbit bisa mengakibatkan
terjadinya pungutan-pungutan bahkan pajak liar
- Potensi praktek
“pungutan liar” retribusi perparkiran
Dampak di Tengah Pandemi Covid-19
- Pembiaran oleh
pemerintah pada terjadinya kerumunan pengunjung dari dalam dan luar kota di
stand-stand pinggir jalan, cafe-cafe, dan tempat kunjungan lainnya di tengan
pandemi berpotensi pada terjadinya klaster baru penyebaran virus covid-19
- Pemandangan
seperti yang disebutkan di atas berdampak pada semakin menurunnya kepercayaan
masyarakat kepada pemerintah yang dianggap kurang serius dalam penanganan dan
antisipasi penyebaran virus covid-19
Dampak Terhadap Pranata Sosial
Belum
jelasnya Regulasi dan intensitas pengawasan dapat berdampak pada :
- Timbulnya potensi
persaingan/penguasaan stand usaha dan premanisme
- Terjadinya
multi-santdar harga dagang/jasa yang merugikan wisatawan
- Stand-stand
perdagangan di area-area hutan rimbun berpotensi pada terjadinya pergaulan
bebas lawan jenis, minuman keras, dan transaksi-transaksi narkoba
Ironi Masalah Lingkungan Lainnya
- Semakin
menurunnya pohon-pohon konservasi (resapan air) seperti bambu, dan pohon
resapan air lainnya
- Puluhan hektar lahan/tanah tidur/terlantar tidak dikelola di tengah masih banyak warga buruh tani yang membutuhkan pekerjaan dan perlu diberdayakan
Fakta-fakta seperti ini menunjukkan perlunya pengelolaan kompre-hensip berbasis lingkungan pada desa-desa yang dijadikan daerah tuju-an wisata.
Jangan sampai pencapaian peningkatan perekonomian desa melalui pe-ngembangan sektor wisata ini malah mengakibatkan kerugian ling-kungan secara besar-besaran yang akan merugikan semua pihak dalam segala aspek kehidupannya, yang berarti kerugiannya lebih besar-besaran lagi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar