Sabtu, 14 November 2020

Desa Wisata Vs Dampak Lingkungan (1)

Telaah Lingkungan
Desa Tujuan Wisata
Bagian 1

Desa di Kawasan Bandung Utara didatangi ratusan ribu pengunjung perbulannya dan jutaan pengunjung di setiap tahunnya. Para pengunjung mendatangi café-café, resto, hotel, hutan wisata, selasar seni, komunitas budaya, warung-warung di bahu jalan, dan tempat-tempat lainnya. Mereka ada yang berkendaraan, ada yang sekedar berjalan-jalan sehat, juga ada yang bersepeda gunung. Perparkiran kendaraan tampak di berbagai titik bahu jalan. “Keramaian” bergulir siang dan malam.

Pemandangan di atas menggambarkan hidupnya suatu desa dalam sektor kepariwisataan. Tentu ada manfaat yang patut disyukuri, namun sisi madharatnya juga jangan sampai diabaikan. Keduanya patut dipotret secara objektif .

Boleh jadi perputaran omset ekonomi di sektor kewisataan ini mencapai ratusan miliar rupiah pertahun. Belum lagi sektor-sektor ekonomi tradisional seperti rutinitas pertanian, produksi, dan lainnya.

Rotasi omzet ekonomi di atas juga menggabarkan besaran income yang seharusnya mengkontribusi pada pembangunan Desa, kesejahteraan aparat Desa, dan kesejahteraan masyarakat pada umumnya. Tetapi hal itu tidak akan terwujud selama regulasinya belum disesuaikan. Di tengah pesatnya kemajuan ekonomi kepariwisataan tersebut, aparat Desa dan pengurus-pengurus masyarakat lainnya hanya gigit jari 

Di samping belum terwujudnya income yang mengkontribusi Desa, dampak-dampak negatif terhadap lingkungan sudah begitu nyata.

Dampak Lingkungan Jalan Utama :

- Berjubalnya pengunjung ke tempat-tempat kuliner dan wisata  menimbulkan masa-lah kemacetan di titik-titik perparkiran yang harus ditata ulang.

- Adanya stand-stand dagang pinggir jalan akibatkan kekumuhan dan masalah tata ruang jalan dan bahu jalan.

-  Resiko percepatan kerusakan jalan-jalan utama dan sistem drynase;

Dampak Terhadap Lingkungan Kebersihan

-Kegiatan café, resto, hotel, dan warung-warung menimbulkan semakin meningkatnya sampah dan limbah di samping problem sampah rumah tangga dari penduduk;

-Peningkatan debit sampah dan limbah berkontribusi pada penyumbatan-penyumbatan sistem saluran air hujan di area-area selokan dan drynase umum yang bisa mengakibatkan banjir ke pemukaan jalan umum dan sekitarnya.


Dampak Terhadap Lingkungan Air Bersih

- Pertumbuhan populasi penduduk Desa ditambah lonjakan pengunjung yang notabene membutuhkan air bersih telah menimbulkan menurunnya persediaan air bersih

-Berkurangnya ketersediaan air bersih berdampak pada mendesaknya kebutuhan air bersih melalui penggalian sumur-sumur summersible dan/atau artesis

Dampak Geologis Sumur-sumur Artesi

-  Dampak geologis penggalian-penggalian sumur summersible/artesis di KBU



Bersambung ke Bagian 2 .........

Tidak ada komentar:

Indonesia Harus Damai

Kunci Surga Yang Tertukar (?)

Sumber Gambar : Grid Kids-Grid.Id. Ketika mulut mengucapkan "tiada ilaah kecuali Allah", pada saat yang sama hati harus membuktika...

Gusdur