Minggu, 15 November 2020

Tahun 2099 Kita Sepaham


Indahnya Berbeda Paham

Dakwah yang disampaikan seorang muballigh tertentu kepada masyarakat seagamanya menimbulkan berbagai respon. Sebagian audiens langsung meyakininya sebagai kebenaran karena muballigh ini tokoh karismatik bahkan figur yang disakralkan. Auidiens ini adalah kelompok sami'naa wa atho'naa (kami dengar dan siap menjalankannya). Apa kata guru mereka ikuti.

Audiens lainnya komplain "gak bisa begitu donk, kita harus kritis, jangan jumud, akal kita kan harus digunakan dalam memahami agama". Lucunya pasukan "akal" ini pun tidak satu suara. Hal itu dikarenakan respon IQ mereka pada matero sang muballigh berbeda-beda. Ada yang tidak paham, ada yang kurang paham, ada yang salah paham. ada yang mengaku paham menurut versinya, dan ada yang merasa lebih paham daripada sang muballigh tadi.

Grup sami'naa wa atho'naa bilang "begitulah para pamuja otak, agama mereka hanya berputar di perdebatan. Sedangkan kita langsung mengamalkan".

Teliti punya teliti ternyata muballigh karismatik tadi berbicara soal pendapat beliau tentang ikhtilaf. Sang muballig berpendapat bahwa hukum merokok itu tidak ditemukan keterangan yang qath'i (kuat); beliaupun berpandangan memakai baju koko dan jubah itu ciri Muslim (?); dan satu lagi, menurut beliau poligami itu hukumnya diperintahkan. Para audiens sudah sangat mngenal pak muballigh yang perokok, berjubah, dan berpoligami ini.

Grup "kritis" bilang "itu mah urusan mu'amalah dan adab, bukan ibadah mahdhoh. Pada urusan ini kaum Muslim boleh mendiskusikannya."

Tidak paham, kurang paham, salah paham. sok paham, merasa lebih paham, dan merasa paling paham di kalangan manusia merupakan bagian dari dinamika alamiah kehidupan ini. 

Termasuk saya dan saudara-saudara pembaca tidak akan pernah sepaham hingga usia kita yang ke berapa di tahun 2020 ini. Tapi di tahun 2099 kita akan sepaham, insya Allah.  

Tidak ada komentar:

Indonesia Harus Damai

Kunci Surga Yang Tertukar (?)

Sumber Gambar : Grid Kids-Grid.Id. Ketika mulut mengucapkan "tiada ilaah kecuali Allah", pada saat yang sama hati harus membuktika...

Gusdur