Minggu, 15 November 2020

Surga? Beraninya Ngaku-ngaku


Surga Bukan Saingan Allah


Haddduuh ... Iyah ya ... gelo euy uing kalau begitu mah 

Astagfirullahal'azhiim, elo gile bro?

Oooh he he, kirain gak ada abang euy, jadi malu aku

Elo lagi ngelamunin apa sich bro, kelihatannya serius banget tuch

Ha ha ..., ini aku lagi mikirin diri yang tiap harinya merasa paling tahu, merasa benar, dan merasa pasti bakal masuk surga

Ya bagus elo pede ditambah husnuzhon malah. Cuman jangan bertepuk sebelah tangan juga donk. Surga itu kan milik Allah, itu mah urusan Allah. Merasa diri bakal masuk surga harus juga disertai bukti-bukti yang dibenarkan Allah, jangan hanya pembenaran menurut elo sendiri, itu mah namanya ngaku-ngaku.

Lho bang kan aku sudah syahadat, sudah Islam, shalat, puasa, zakat, infak, baca al Quran, majelis taklim, zikir, umroh, haji, dan banyak-banyak lagi dech amal-amal shaleh?

Itu kan menurut elo, menurut penilaian Allah gimana. Apakah elo yakin Allah menilai elo termasuk orang-orang yang sudah beriman, bersyahadat, bershalat, beramal shaleh, dan seterusnya itu? 

Tidak juga sich. Tapi kan syahadat dan shalat itu tiket ke surga bang?

Iya jika shalatnya "ditegakkan". Ingatlah bahwa shalat pun belum menjamin seseorang selamat dari ancaman wail (petaka). Allah berfirman, "Kecelakaan bagi orang-orang yang shalat". Yaitu mereka yang shalat tapi saahuun, lalai dalam ibadah dan buruk dalam etos kerja; Mereka shalat tapi yuroo-uun (pamer, pupujieun, dan tidak tulus); dan mereka shalat tapi mereka yamna'uunal maa'uun (kikir, egois, merasa benar sendiri, dsb.) 

Jadi aku harus gimana atuh bang? 

Menurut gue lanjutin aja amaliah-amaliah elo itu sebagai ikhtiar maksimal ketaatan elo. Dasari ketaatan-ketaatan itu dengan ilmu dan pendampingan para guru. Tapi jangan terburu-buru merasa elo sudah benar, apalagi merasa paling benar, asa pang-Islam-na, dan asa pang-surga-na (merasa paling pantas masuk surga). Itu mah mendahului Allah, takabbur namanya. Lagi pula semua ketaatan elo itu jangan diniatkan buat beli surga, tapi harus karena Allah. Jika ketaatan elo karena surga (bukan karena Allah) maka itu musyrik namanya, Jika elo musyrik, elo mau masuk surga gimana?

Hadeueuh .... lanjutin bang ... !!!

Jadikanlah setiap orang merasa aman dari elo, jangan sakiti siapapun dengan tangan dan ucapan elo; Jalinlah kasih sayang dengan siapapun tanpa memandang etnis, agama, dan perbedaan apapun; Teruslah bermanfaat bagi lingkungan dan sesama elo; Perbanyaklah merasa bersalah dan rajinlah beristighfar (introspeksi diri). Jangan merasa paling benar, sebab jika elo begitu berarti elo-lah yang sebenarnya paling salah. Jangan suka memandang orang lain bersalah, sebab bisa jadi menurut Allah merekalah yang justru benar.

Ok.. ok, apa lagi bang?

Udah dulu ah istirahatkita shalat Isya aja dulu yach.

Tidak ada komentar:

Indonesia Harus Damai

Kunci Surga Yang Tertukar (?)

Sumber Gambar : Grid Kids-Grid.Id. Ketika mulut mengucapkan "tiada ilaah kecuali Allah", pada saat yang sama hati harus membuktika...

Gusdur